Tuesday, June 21, 2016

Sistem Bilangan dan Konversinya

Bilangan Biner
Sistem bilangan biner berbasis-2, menggunakan digit biner (bit) yaitu 0 dan 1, istilah bit dipakai dalam sistem bilangan biner singkatan dari binary digit. Byte adalah string yang terdiri dari 8 bit, bilangan biner 101 mempunyai persamaan decimal :
22 x 1 + 21 x 1 = 4 + 0 + 1 = 5
Sandi Biner
Sandi biner dibentuk dari n bit dengan 2n kemungkinan cara menyusun bit yang berlainan (2n kombinasi)
• Sandi binary code decimal (BCD)
• Sandi Excess (XS-3)
• Sandi 8, 4, -2, -1
• Sandi Gray
• Sandi alfanumerik
Sandi Binary Code Decimal (BCD)
Sandi Binary Code Decimal (BCD) menggunakan prinsip 4 bit biner untuk merepresentasikan satu digit desimal.
• Kelebihan : konversinya lebih mudah dan sering digunakan pada aplikasi antarmuka.
• Kekurangannya : penggunaan bit yang boros karena hanya 4 bit saja yang digunakan untuk menunjukkan 16 nilai yang berbeda, tapi hanya 10 nilai saja yang digunakan.
Jenis-jenis sandi BCD
• 8421 BCD
• 4221 BCD
• 5421 BCD
Misalkan menggunakan 4221 BCD jika ingin menampilkan angka 7 maka nilai binernya adalah 11012 atau 10112, namun jika menggunakan 8421 BCD maka nilai binernya 01112.
Sandi Binary Coded Decimal (BCD)
• Konversi nilai desimal ke BCD untuk 171,625
            1          7          1          ,           6          2          5
            0001    0111    0001    ,           0110    0010    0101
• Konversi BCD ke desimal untuk 00101001,01001000
            0010    1001    ,           0100    1000
            2          9          ,           4          8
Sandi Excess 3 (XS-3)
Sandi Excess 3 (XS-3) adalah kelebihan tiga diperoleh dari nilai binernya ditambah tiga.
            Nilai yang dicari excess-3 :        2          3
            Nilai yang ditambahkan          +3        +3
            Hasil dari excess-3                    5          6
            Nilai biner yang dibentuk        =0101  =0110
Nilai dari sandi excess-3 untuk nilai desimal 23 adalah 010101102.
Sandi 8, 4, -2, -1
Sandi 8, 4, -2, -1 mirip dengan sandi BCD, hanya nilai yang digunakan terdapat bobot negatifnya.
Nilai 01102 untuk sandi 8, 4, -2, -1
            01102 = 0x8 + 1x4 + 1x (-2) + 0x(-1)
                                    = 4 – 2 = 2
Sandi Gray
Sandi Gray hanya 1 bit saja yang berubah dalam dua kode yang berurutan, setengah bagian atas (kode desimal 5 - 9) merupakan bayangan cermin dari setengah bagian bawah (kode desimal 0 - 4) kecuali untuk bit ke-4 dari kanan (bersifat reflektif). Sandi ini sering diaplikasikan dalam industri kendali dan implementasi urutan pada finite state machine (FSM).
Tahapan konversi biner ke sandi Gray
• Mulai dengan bit MSB biner. MSB sandi Gray sama dengan MSB biner,
• Bit kedua yang terdekat ke MSB pada sandi Gray diperoleh dengan menambahkan MSB dan MSB kedua dari biner dengan mengabaikan bawaannya,
• Bit ketiga MSB pada sandi Gray dengan menambahkan MSB kedua dan ketiga pada biner dengan mengabaikan bawaannya,
• Proses ini berlanjut hingga didapatkan LSB untuk sandi Gray.
Tahapan konversi sandi Gray ke biner
• Mulai dengan bit MSB. MSB biner sama dengan MSB untuk sandi Gray,
• Bit kedua yang dekat ke MSB pada biner didapat dengan menambahkan MSB biner dan MSB kedua dari sandi Gray dengan mengabaikan bawaannya,
• Bit ketiga MSB pada biner dengan menambahkan MSB kedua biner dan ketiga pada sandi Gray dengan mengabaikan bawaannya.
• Proses ini berlanjut sampai didapatkan LSB biner.
Tahapan konversi Desimal – Biner - sandi Gray
Tabel konversi desimal - biner - sand grayi
Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal jarang digunakan dalam representasi sinyal digital, namun beberapa referensi ada yang menuliskannya. Bilangan oktal tidak begitu familiar, namun bisa digunakan dalam bentuk konversinya.
Sistem bilangan oktal berbasis-8, penulisan notasi ini dituliskan misal sebagai 7348 atau 734oktal. Konversi nilai oktal ke dalam bentuk biner lebih mudah karena hanya mengambil tiga digit saja dari bilangan biner kemudian mengkonversinya menjadi desimal.
Contoh :         
7348 konversi binernya menjadi 1110111002
hasil konversinya        1112 = 7
                                    0112 = 3
                                    1002 = 4
Nilai konversi desimal ke oktal dilakukan dengan cara membagi nilai desimal dengan 8
Bilangan oktal
Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal berbasis angka 10
Posisi paling tidak berarti (paling kanan) memiliki sebuah bobot faktor berbasis 10-n, dan posisi paling berarti (paling kiri) memiliki bobot faktor 10n
Penulisan notasinya : 10n, ..., 103, 102, 101, 100, 10-1, 10-2, 10-3, ..., 10-n
Bilangan Desimal direpresentasikan sebagai berikut:
            581 = 5 x 100 + 8 x 10 + 1 x 1
atau dituliskan dalam ranah bilangan 10 sebagai,
            581 = 5x102 + 8x101 + 1x100 = 500 + 80 +1
Bilangan desimal dan biner menggunakan sistem pembobotan posisional, yaitu:
10102 = 1x23 + 0x22 + 1x21 + 0x20
             = 1x8 + 0x4 + 1x2 + 0x1
   = 1010
Konversi Desimal ke Biner
Nilai biner disusun dari most significant bit (MSB) menuju least significant bit (LSB)
Konversi desimal ke biner
Bilangan Heksadesimal
Bilangan yang sering digunakan dalam representasi bilangan dalam aplikasi sistem digital dan penulisan kode program.
Sistem bilangan heksadesimal berbasis-16
Notasinya 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F.
Konversi nilai heksadesimal ke dalam bentuk biner lebih mudah karena hanya mengambil 4 digit saja dari bilangan biner kemudian mengkonversinya menjadi desimal.
Contoh :         
73416 konversi binernya menjadi 111001101002
hasil konversinya        01112 = 7
                                    00112 = 3
                                    01002 = 4
Nilai konversi desimal ke heksadesimal dilakukan dengan cara membagi nilai desimal dengan angka 16.
Bilangan Heksadesimal
Nilai heksadesimal dikonversi menjadi nilai biner untuk mendapatkan nilai desimal, contoh 100112 maka nilai heksadesimalnya adalah 1316, nilai desimalnya :
            1x24 + 0x23 + 0x22 + 1x21 + 1x20
            1x16 + 0x8 + 0x4 + 1x2 + 1x1
            16 + 0 + 0 + 2 + 1 = 19
Konversi nilai heksadesimal menjadi nilai desimal
            1DC16 = 1x162 + Dx161 + Cx160
                        = 1x162 + 13x161 + 12x160
                        = 256 + 208 + 12
                        = 476
Sandi Alfanumerik
• Sandi alfanumerik digunakan untuk mengolah data yang berupa huruf, tanda baca, dan karakter lain.
• American Standard Code for Informat Interchange (ASCII)
• Extended Binary Codec Decimal Interchange Code (EBCDIC).
Sandi ASCII
• Sandi ASCII (American Standard Code for Informat Interchange) merupakan sandi 7 bit
• Jumlah sandi ASCII sebanyak 27 = 128 sandi
• Sandi ini sering diaplikasikan dalam dekoder untuk membuat tampilan pada liquid crystal display (LCD) atau tampilan yang lainnya.
Sandi ASCII
Sandi EBCDIC
Sandi EBCDIC (Extended Binary Codec Decimal Interchange Code) merupakan sandi 8 bit yang diaplikasikan pada sistem komputer untuk saling bertukar informasi.
Sandi EBCDIC
,

No comments:

Post a Comment